Selamat Datang ---- Welcome to My Blog

“ Jika engkau mencintai seseorang, cintailah dia sekedarnya saja. Karena engkau tidak tahu kapan cinta itu akan lenyap darimu. Jika engkau membenci seseorang, bencilah dia sekedarnya saja. Karena engkau tidak tahu kapan engkau akan bakal mencintainya. “

( HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi & Ibnu Majah dari Abu Hurairah )

Minggu, 26 September 2010

Tangga Cinta



Tangga cinta???
Subhanallah ternyata Cinta itu juga mempunyai tingkatannya ya... Selama ini kita hanya mengenal cinta kepada sesama manusia, terlebih cinta kita kepada Allah SWT.
Menurut Ibnul Qayyim, seorang ulama di abad ke-7, terdapat enam peringkat cinta (maratibul-mahabbah) yaitu,

 Peringkat ke-I dan yang paling tinggi adalah tatayyum, yang merupakan hak Allah semata. 
“ Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangan cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. (QS. Al-Baqarah [2]:165)

 Peringkat ke-2; ‘Isyk yang hanya merupakan hak Rasulullah SAW. cinta yang melahirkan sikap hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohnya , dll. Cinta kita kepada Rasulullah mendorong kita untuk membela agama ini dengan kekuatan yang kita miliki. Demikian juga membela sunnahnya bila sunnahnya diinjak-injak oleh orang lain.
“ Katakanlah jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi SAW.) maka Allah mencinta kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian”. (QS. Ali Imran [3]: 31)

 Peringkat ke-3; Syauq yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. Antara suami-Istri, antara orangtua dan anak, yang membuahkan rasa mawaddah wa rahmah.

 Peringkat ke-4; Shababah yaitu cinta sesame muslim yang melahirkan ukhuwah Islamiyah. Cinta ini menuntut sebuah kesabaran untuk menerima perbedaan dan melihatnya sebagai sebuah hikmah yang berharga. Bila cinta ini ada, insya Allah segala perbedaan bisa disinergiskan. Cinta ini harus dimunculkan sebagai sebentuk upaya untuk menciptakan kenyamanan hubungan dalam tubuh umat Islam.

 Peringkat ke-5; ‘Ithf (simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia. Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untukmenyelamatkan manusia, termasuk pula di dalamnya adalah dakwah.

 Peringkat ke-6 adalah cinta yang paling rendah dan sederhana, yaitu cinta atau keinginan kepada selain manusia: harta benda. Namun, keinginan ini sebatas intifa’ (pendayagunaan/pemanfaatan).cinta jenis ini pula yang sering kali menjerumuskan manusia. Karena sifat harta memang selalu melenakan. Tapi kalau kita cerdas, banyaknya harta benda seharusnya tidak menjadikan kita terlena. Sebaliknya, ia hanya sarana untuk meraih cinta yang sebenarnya yaitu cinta kepada Allah ta’ala.

WaAllahu A'lam bis shawab...

Sabtu, 25 September 2010

Mengalamatkan Cinta

Ya Allah, sudah lama ingin aku tuliskan surat ini kepada-Mu. Namun, selalu saja aku ragu untuk melakukannya. Bukan karena aku tak tahu alamat yang hendak kutuju, tapi aku benar-benar malu.

Sebab, selama ini aku merasa jauh dari-Mu.
Padahal, Engkau selalu baik kepada setiap hamba-Mu.

Sebab, selama ini aku kerap lalai bersyukur atas Nikmat-Mu.
Padahal, tak terhitung lagi berapa banyak nikmat itu.

Sebab, selama ini aku selalu menyibukkan diri dengan urusan dunia.
Padahal, itu tak bisa memberikan sedikit pun syafaat kepadaku.

Ya Allah, sudah lama ingin aku tuliskan surat ini kepada-Mu. Namun, selalu saja aku bingung untuk melakukannya. Bukan karena aku tak bisa menuangkannya, tapi aku benar-benar malu.

Sebab, selama ini aku tak jarang menyalahkan-Mu bila keinginanku tak terpenuhi.
Padahal, Engkau Mahabaik dengan mencukupi segala kebutuhan hamba-Mu.

Sebab, selama ini aku jarang menyempatkan waktu untuk bersama-Mu.
Padahal, bercinta dengan-Mu menjanjikan ketenangan dan kebahagiaan.

Sebab, selama ini aku kerap bertindak yang menyalahi perintah-Mu.
Padahal, firman-Mu adalah sebenar-benar penerang.

Ya Allah, sudah lama ingin aku tuliskan surat ini kepada-Mu. Bukan karena aku menginginkan surga-Mu dan takut neraka-Mu. Namun, segala yang tercurah dalam surat itu kutulis :
Untuk menuangkan segala penyesalan atas ketamakan dan kesombonganku.
Untuk menyampaikan ampun pada semua dosa-dosa yang kuperbuat.
Untuk mengalamatkan cinta yang menjadi anugerah terbesar-Mu.

Rabbana zhalamna anfunsana wainlam taghfirlanaa lanakunanna minalkhasiriin.


By : Eko Prasetyo

Jumat, 24 September 2010

Kekuatan Cinta Pertama

Seketika desir-desir aneh mulai merambati hati. Sesuatu yang tak saya pahami selain sebuah keinginan besar untuk selalu dekat dengannya. Menikmati segala keindahannya dan aku yakin Pemilik-Nya Lebih Indah. Lalu menjadi bagian dari segala kebahagiaan, juga kesedihannya. Itulah yang pertama kali kurasakan saat mengenal Cinta Pertamaku.

Mengenang kembali Cinta Pertama bagiku adalah membayangkan kembali disuatu masa dimana aku menjelma menjadi seseorang yang baru tahu Facebook melihat seorang profil wanita sederhana yang mengenakan jilbab putihnya sambil tersenyum. Aku kirim posting beberapa kali karena kepansaranku pada Profil tersebut. Sampai Alhamdulillah dia pun membalasnya.

Dalam hati ku merasa suatu waktu ia akan menemaniku tumbuh besar, dewasa, membangun keluarga bahagia, memiliki anak-anak dan menjadi tua bersama. Begitulah tekad sederhana yang ada dalam batinku, sebuah tekad yang mungkin sulit tercapai tapi bukan mustahil untuk diwujudkan.

Setiap malam, tak pernah tak terlewatkan membayangkan sosok sang idaman hati menjelang tidur bahkan kerap berkunjung menghiasi mimpi-mimpi, menjelma bidadari berpakaian warna-warni seolah - olah memberikan kesejukan dalam hatiku. Kita saling mengajarkan Tersenyum dalam keadaan apapun. Saling mengingatkan satu sama lain tuk selalu mendekatkan diri pada sang Khalik dan bersemangat dalam menuntut ilmu. Padahal saat itu aku belum mengenal mu, semua itu dilakukan lewat Facebook dan SMS, tidak dengan telefon ataupun berbincang langsung, namun hati ini yang menjawab semuanya.

Kisahpun berlalu seperti awan lembut yang selalu menghiasi dunia. Aku memiliki kesempatan itu dan aku berusaha mewujudkan impianku.. Kini rasa kehilangan itu sungguh sangat membekas dihati.. Karena aku tahu, bahwa jiwa ini belum pantas tuk memiliki.. Aku paham sekarang, mengenai perasaanku pada dia, saat ini cintaku mengalir dalam untaian - untaian doa ku kepada-Nya.. Harapan demi harapan, agar Allah SWT memberikan ku petunjuk dan jalan yang benar serta pilihan yang tepat tuk kegelisahan hati ini.

Kenangan cinta pertama memang tak terlupakan hingga saat ini. Dan kehangatannya masih tetap terasa hingga kini. Aku menandai momen terindah dalam sepotong episode kehidupanku ini sebagai sebuah monumen berharga. Entah disuatu ketika saat kami akhirnya bertemu kembali, aku ingin mengajaknya mengenang masa-masa indah itu. Karena aku begitu susah mencinatai dan begitu susahnya melupakan..

Mungkin Setiap Orang Pernah mempunyai cerita Cinta Pertama masing-masing …
Mudah-mudahan Cinta Pertama kita Tidak melebihi Cinta kita kepada sang Pemilik Cinta…
Karena Dialah Pemilik Cinta Sejati.

Walaupun menurut para ilmuwan, cinta pertama yang sudah tertanam tak bisa dihapuskan dari ingatan. Kenangan cinta pertama bisa membuat orang yang mengalami ketergantungan lebih kuat dibandingkan narkoba jenis apa pun….

Wallahu Alam



Cerita Cinta Sang Pejuang



Nama Salman Al Farisi tak asing lagi dalam deretan para pejuang dan pembela agama Allah. Ketakwaannya pun disegani di antara kaum muslimin. Keimananya yang begitu mendalam bahwa hanya Allah yang Maha Besar, sementara yang lain begitu kecil di hadapannya. Demikian juga sikapnya menghadapi masalah-masalah yang bersifat keduniaan, termasuk urusan cinta.

Dikisahkan, Salman Al Farisi hendak melamar seorang gadis. Sebagai manusia biasa yang memiliki fitrah cinta, ia jatuh hati pada seorang muslimah shalihah asli penduduk kota Madinah. Maksud suci ini kemudian ia sampaikan kepada Abu Darda’, seorang saudara yang dipertemukan atas nama aqidah.

Abu Darda’ bahagia menyambut keinginan Salman. Ia bergegas mengantarkan saudaranya ini untuk menemui wali dari sang gadis.

“Perkenalkan Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman yang berasal dari Parsi. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah, bahkan ia diberi kehormatan sebagai ahlul bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda,” ucap Abu Darda’ menyampaikan maksud dan tujuan.

Lamaran itu bersambut, “Kami merasa mendapatkan kehormatan menerima tamu dua sahabat Rasulullah yang mulia. Menjadi kehormatan pula bagi keluarga kami jika dapat memiliki seorang menantu dari salah satu sahabat Rasul yang agung. Akan tetapi, kami serahkan sepenuhnya jawaban dari lamaran ini pada putri kami.”

Setelah berdiskus, Ibu dari sang putri pilihan Salman itu mewakili untuk menjawab. “Mohon maaf sebelumnya jika apa yang kami sampaikan kurang berkenan. Dengan tetap mengharap ridha Allah, putri kami menolak lamaran Salman,” jawab sang Ibu.

Belum lagi Salman merespon jawaban itu, Sang Ibu melanjutkan perkataannya. “Akan tetapi, jika Abu Darda’ mempunyai niat yang sama untuk melamar putri kami, maka kami akan menerimanya,” katanya sang ibu.

Wajar bila Salman kecewa. Kekecewaan yang berlipat. Karena tak hanya niat mempersunting sang putri ditolak, namun kenyataannya justru saudara yang diajak membantu melamar malah yang dikehendaki untuk menikahi sang putri. Kebesaran hati Salman sedang diuji.

”Allahu Akbar!” ujar Salman mencuba meluapkan isi hatinya.

”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian,” lanjutnya tanpa ragu.

Menakjubkan. Kekecewaan Salman berujung keikhlasan tiada tara. Salman Al Farisi dengan ketakwaannya yang memuncak memberikan pelajaran tentang sebentuk kesedaran. Kesedaran bahwa cinta yang diinginkan tak selalu bisa dimiliki. Kesedaran tentang bagaimana semestinya menyingkapi rasa cinta yang Allah hendaki untuk kita.

Salman telah mengajarkan, sebagai pejuang, kita harus menjadi majikan cinta, bukan budaknya. Kita harus mampu mengendalikan nafsu dan perasaan, bukan dikendalikannya. Sungguh indah bila mana cinta dan nafsu itu ditunggang dengan keimanan yang tiada taranya kepada Allah dan Rasulnya.

Dan semoga kita bisa, mendapatkan yang terbaik, dipilih Allah untuk menjadi teman di dunia untuk berjuang dalam agamanya dan akhirat menjadi ketua bidadari bagi seorang lelaki penghuni syurga.


Semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam bish shawab

Kamis, 23 September 2010

Analogi Cinta dan Hati



Bissmillah
Hati adalah sebuah rumah yang berdiri kokoh dengan segala asrsitektur,ornamen dan perangkat yang ada,
sedangkan cinta adalah wujud yang tidak nampak yang timbul dari gabungan dan komparasi antara bangunan rumah,arsitektur,ornamen dan perangkatnya.
betapa indahnya rumah yang bersih, tertata dan rapi sehingga menyebabkan orang lain pun ikut merasakan keindahan dari wujud rumah kita (hati)..

lalu orang tersbut mencoba untuk mengisi atau menjadi bagian atau menjadi tamu dalam rumah kita yang sempurna, tapi tamu itu tidak diharapkan kedatanganya dan malah mengtori dan memberikan kesan buruk terhadap rumah kita yang sejatinya adalah suci,.apakah kita rela sahabat melihat orang datang dengan sekonyong konyong (baca : seenaknya) lalu tanpa diberi izin oleh pemiliknya..
lalu memberi kerusakan pada rumah kita??
tentu tidak bukan..
begitu pun dengan hati, hati adalah rumah yang Allah titipkan yang sejatinya adalah suci, dengan perangkat dan ornamen adalah bentuk fisik kita, ada yang putih cantik, dll dan dari gabungan semuanya timbulah makna keindahan yang orang lain suka yaitu cinta...

tapi tamu itu diibaratkan seorang lawan jenis yang mencoba masuk tanpa izin pemiliknya. tapi taukah kamu bahwa pemilik hati dan cinta itu bukan kita???
pemilik itu semua itu adalah Allah rabbul a'lamin.
kita hanya seorang pembantu yang harus menurut dalam titah majikanya.
dimana majikan itu memiliki aturan aturan yang jelas ketika ada orang lain hendak memasukinya.
apakah aturan itu??? aturan itu adalah yang bernama syariat agama.

orang yang masuk ke dalam hati kita harus mengikuti aturan aturan yang berlaku,.
orang yang masuk kedalam tanpa izin layak kita usir karena orang itu bukanlh orang baik bukan orang yang berhak untuk menjadi salah satu bagian rumah hati kita.
yang kita sebut sebagai orang belum halal dan haram baginya..
tapi suatu saat yang berhak untuk menjadi salah satu bagian dia akan datang mengikuti syariat agama dan menjadi bagian kehidupan dunia dan akhirat.
Amin..

Qalbu = Sesuatu yang mudah terbalik

Mengapa cinta bisa memudar dan kemudian menghilang?
ternyata, menurut Al Ghazali manusia itu hanya mencintai dirinya sendiri. 
Kalaupun dia mencintai orang lain itu juga sebenarnya demi dirinya sendiri.

Jadi kalau ia mencintai orang yang berbuat baik, maka itu karena
kebaikannya.
Ia sebenarnya bukan mencintai diri orang yang berbuat baik
tersebut.
Ini jelas hanya respon terhadap salah satu tindakan baiknya.
Jika kebaikannya habis, maka habis pula cintanya, walau diri orang yang
berbuat baik itu masih ada.
Jika kebaikannya bertambah maka bertambah pula
cintanya.
Begitupun jika kebaikannya berkurang maka berkurang juga
cintanya.
Cinta bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan bertambah
atau berkurangnya kebaikan orang yang dicintainya tersebut...

Sekilas terkesan sangat egois dan tidak anggun , tapi itulah realitanya.
Sebenarnya itu refleksi bahwa dia mencintai kebaikan, kebahagian dan
kesenangan yang telah kita berikan padanya.
Jadi bukan mencintai diri kita sebagai wujudnya.
Kita dicintai sebagai penyebab bagi adanya kebaikan, kebahagian dan kesenangan buat dia.
Lalu bagaimana jika kebaikan, kebahagian dan kesenangan itu sudah tidak bisa ia dapatkan lagi dari kita?
atau berkurang kadarnya? jangan heran jika cintanya pun akan berkurang dan bahkan hilang...
Apalagi berbeda tempat yang amat jauh...
yang mana kita tidak tahu apa yang dia lakukan...
Janganlah Engkau mencintai berlebihan...
Kau akan merasakan betapa sakitnya Cintamu dikhianati...
Karena arti hati (QALBU) = sesuatu yang mudah berbalik....


Berbahagialah ketika ada yang mengatakan "Aku mencintaimu karena Alloh",
karena orang yang hatinya diliputi kecintaaan kepada Alloh Swt pasti juga
mencintai makhluk seluruhnya karena wujudnya, karena mereka adalah ciptaanNya.

-disarikan dari kitab al-mahabbah wa al-syawq wa al-Uns wa al-ridha
karangan Imam Al-Ghazali-

Rabu, 22 September 2010

Hati yang Takkan Pernah Patah



Malam-malam terlewati disertai air mata yang mengalir, hari-hari dilalui
dengan kehampaan yang menyelimuti, dan anda hidup di dunia bagaikan
sesosok mahluk tanpa nyawa yang sembari menekan rasa sakit di dalam hati
akibat cinta yang tak seindah harapan.
Patah hati memang telah lama menjadi sumber inspirasi.

Entah telah berapa banyak karya-karya sastra yang dibangun berdasarkan
pengalaman pahit cinta ini. Lagu-lagu tercipta dengan indah ketika sang
pengarang sedang merasakan kepedihan patah hati; puisi-puisi terlantun
menyedihkan bertebaran menemani sang penyair yang sedang dirundung
kesedihan patah hati; novel maupun cerpen mengalir menuturkan pedihnya
patah hati.

Sadari saudaraku, bahwa sesungguhnya tak pantas kita merasa patah hati.
Hati seorang muslim itu terlalu lembut tuk bisa patah. Hanya meraka yang
memiliki hati yang keraslah yang mungkin merasakan patah hati. Hanya
mereka yang menempuh jalan yang berlikulah yang pantas tuk patah hati.
Mereka yang telah berusaha menapaki jalan lurus, tidak seharusnya dan
tidak boleh merasa patah hati.


Semoga kita bisa bercermin dari kisah nabi Yusuf AS, ketika beliau
dihadapkan pada cobaan besar dan ujian yang berat, bukan hanya sehari
maupun dua hari, namun tahunan, dengan pilihan-pilihan yang serba
terbatas. Dengarkanlah bagaimana perkataan beliau,

Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS.
Yusuf: 100)
Ingat satu hal, “Pejuang Cinta Takkan Pernah Kalah”, karena orientasi
cinta yang ada di dirinya adalah orientasi cinta yang menembus awan
dunia dan bermuara pada cinta kepada Rabbnya. Semoga kita bisa menjadi
“Pejuang Cinta Sejati”… Amin

Senin, 20 September 2010

Cinta dan Harapan






Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan

Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia
Dan pria berkata ingin menjadi matahari.
Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari,
bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga…

Wanita berkata ingin menjadi rembulan
dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari.
Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu,
tetapi pria ingin tetap jadi matahari….

Wanita berkata ingin menjadi Phoenix …
yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari,
dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari….

Wanita tersenyum pahit dan kecewa.
Wanita sudah berubah tiga kali…
namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari,
tanpa mau ikut berubah bersama wanita.
Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali
tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari….

Pria merenung sendiri dan menatap matahari
Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari
agar bunga dapat terus hidup
Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga
agar ia tumbuh, berkembang.. .
dan terus hidup sebagai bunga yang cantik.
Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh
dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga.
Ini disebut KASIH….. yaitu memberi tanpa pamrih.

Saat wanita jadi bulan,
pria tetap menjadi matahari…. .
agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi.
Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari,
tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan,
siapakah yang ingat kepada matahari ?

Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan
walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan…
dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya
sebagai pemberi cahaya
agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut….
Ini disebut dengan PENGORBANAN
menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.

Saat wanita jadi phoenix yang dapat terbang tinggi,
jauh ke langit bahkan di atas matahari…
Pria tetap selalu jadi matahari
agar phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau
dan matahari tidak akan mencegahnya

Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh,
namun matahari akan selalu menyimpan
cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix
Matahari selalu ada untuk phoenix kapan pun ia mau kembali
walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari

Tidak akan ada makhluk lain selain phoenix
yang bisa masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cintanya…. .
Ini disebut dengan KESETIAAN
walaupun ditinggal pergi dan dikhianati,
namun tetap menanti dan mau memaafkan

Untuk para wanita…..
Siapakah Matahari yang ada di dalam kehidupanmu ?
Bila engkau sudah menemukan dan melihat Matahari
Dalam kehidupanmu. ..
pergi, lihat dan jangan pernah meninggalkannya.

Powered By:
http://ferys.wordpress.com/2008/11/17/mengapa/#more-91

Minggu, 19 September 2010

Ada Apa Dengan Cinta

Mahabbah adalah anugrah yang fitri


Cinta......

Sebuah kata dengan sejuta bahkan tak terhingga makna.

Alam semesta tercipta....karena cinta.

Bumi berputar dan planet-planet beredar....karena cinta.

Bentangan kekuasaan ALLAH dihadirkan dihadapan kita....karena cinta.

Dan kita semua ada....juga karena cinta.



Cinta......

Bagai pedang tajam yang bermata dua.

Bagai ular yang berkepala dua.

Dia bergerak dua arah antara dua titik ekstrem.

Bisa mendorong pecinta ke jurang penderitaan.

Bisa juga mengahantarkan sang pecinta ke ruang kebahagiaan.

Semua tergantung pilihan kita.

Untuk memilih apa yang kita cinta.



Cinta tidak akan muncul dari sebuah interaksi sepintas....

Tapi cinta akan muncul dari interaksi aktifitas yang berulang-ulang dan penuh penghayatan....sebuah proses panjang.

Pandangan pertama, ketertarikan, perkenalan, membangun kedekatan jiwa, keinginan selalu bersama dan berbagi rasa....berujung pada keikhlasan untuk membenamkan ego pribadi kedalam ego yang dicinta.



Lantas bagaimana cinta orang-orang yang beriman bertumpu ?

Alladziina aamanuu asyaddu hubbal LILLAH....

Orang-orang yang beriman hanya cinta pada ALLAH....

Mahligai cintanya adalah meleburkan dirinya dengan ALLAH....

Cinta bukan lagi urusan fisik....cinta adalah urusan jiwa....

Fisik dan materi hanya sebuah media....



Istri, anak, orang tua, harta, pekerjaan, kekayaan dan kekuasaan...Adalah sekedar media....

Jangan terpengaruh dan terjebak karena media ini....

Mereka semua boleh terluka....boleh sakit....bahkan boleh hancur sekalipun....

Tetapi cinta kepada Sang Maha Mencintai....keindahannya tetap terasa....

Kebahagiannya tetap tertoreh abadi dilubuk jiwa sang pecinta....



Kalau ada cinta tak terbalas....Mencintai tapi tidak dicintai....

Ini hanya berlaku pada cinta kepada sesama manusia....

Hal ini tidak berlaku untuk seorang hamba dengan ALLAH....

Karena ALLAH adalah Dzat Yang Maha Mencintai....

Sumber segala cinta....yang tidak pernah memudar cintaNYA....

Yang terus menerus mencintai meskipun sebagian besar hamba-hambaNYA tidak mencinta iNYA....

Cinta NYA senantiasa mengalir deras tanpa ada yang bisa mengukurnya....



Cinta ALLAH hanya bisa disambut dengan cinta kepadaNYA....

Baru akan menghadirkan terciptanya kebahagiaan....

Kalau cinta ALLAH bertepuk sebelah tangan....

Sang Maha Pemberi Cinta akan tetap berbahagia....

Karena kebahagiaan cinta sesungguhnya bukan dirasakan oleh yang dicinta....

Tetapi dirasakan oleh yang mencinta....

Berbahagialah bagi orang-orang yang mencintai NYA....

Menderitalah bagi orang-orang yang tidak bisa mencintai NYA....



ALLAH telah membangun kerajaan kebahagiaan dalam kerajaan cinta....

Maka kebahagiaan hanya bisa diraih dan dirasakan oleh orang-orang yang menasbihkan dirinya sebagai hamba cinta....

Bukan hamba kebencian....Bukan hamba dendam....dan bukan hamba keserakahan....



Walaa kinnaLLAAHA habbaba ilaikumul iimaana wazayyanahu fii quluubikum....

Tetapi ALLAH menjadikan kamu cinta kepada IMAN dan menjadikan IMAN itu indah dihatimu....



Yaa....IMAN lah kata kuncinya....

Yang bisa mengantarkan kita menuju ruang dan waktu yang tiada habis-habisnya terus menaburkan aroma cinta untuk hamba yang dimabuk cinta kepada NYA....



Jangan sampai cinta NYA tak terbalas cinta....

Hanya karena kita memiliki kehendak untuk memilih....

Sementara alam semesta bergerak dan bertasbih kepada NYA....

Membalas cinta NYA dengan penuh pengabdian....

Mereka bertasbih sepenuh cinta dan ketaatan....

Yaa....bertasbih kepadanya adalah cara membuktikannya....



Ego....Ego....Ego....sekali lagi...Ego....

Ego hewani pribadi hamba manusia yang menjadi sebab....

Cinta ALLAH tak terbalas oleh hamba Nya....

Keingininan materi nampak jelas tapi semu....

Jangan biarkan ego kita mengembara bebas....

Karena ego manusia melebihi alam semesta ini....

Keinginan tanpa batas dan tak terhingga dalam angan-angan....



Kebutuhan materi fisik....makan, minum, harta dan jabatan....

Akan hilang meninggalkan kita atau kita tinggalkan....

Baik secara alamiah maupun terpaksa....

Tundukkan ego kita supaya menyatu dengan asalnya....

ALLAH....Sumber Segala Ego....



ALLAH mencintai kita....

Dengan menawarkan jalan keluar dari kesesatan dan penderitaan....

DIA menurunkan petunjuk NYA untuk menundukkan ego pribadi hamba....

Bersatu dengan Ego NYA....

Inilah jalan sejati yang bakal menghantarkan kita kepada kebahagiaan....

Sebuah cinta....CINTA SEJATI....