Selamat Datang ---- Welcome to My Blog

“ Jika engkau mencintai seseorang, cintailah dia sekedarnya saja. Karena engkau tidak tahu kapan cinta itu akan lenyap darimu. Jika engkau membenci seseorang, bencilah dia sekedarnya saja. Karena engkau tidak tahu kapan engkau akan bakal mencintainya. “

( HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi & Ibnu Majah dari Abu Hurairah )

Kamis, 23 September 2010

Analogi Cinta dan Hati



Bissmillah
Hati adalah sebuah rumah yang berdiri kokoh dengan segala asrsitektur,ornamen dan perangkat yang ada,
sedangkan cinta adalah wujud yang tidak nampak yang timbul dari gabungan dan komparasi antara bangunan rumah,arsitektur,ornamen dan perangkatnya.
betapa indahnya rumah yang bersih, tertata dan rapi sehingga menyebabkan orang lain pun ikut merasakan keindahan dari wujud rumah kita (hati)..

lalu orang tersbut mencoba untuk mengisi atau menjadi bagian atau menjadi tamu dalam rumah kita yang sempurna, tapi tamu itu tidak diharapkan kedatanganya dan malah mengtori dan memberikan kesan buruk terhadap rumah kita yang sejatinya adalah suci,.apakah kita rela sahabat melihat orang datang dengan sekonyong konyong (baca : seenaknya) lalu tanpa diberi izin oleh pemiliknya..
lalu memberi kerusakan pada rumah kita??
tentu tidak bukan..
begitu pun dengan hati, hati adalah rumah yang Allah titipkan yang sejatinya adalah suci, dengan perangkat dan ornamen adalah bentuk fisik kita, ada yang putih cantik, dll dan dari gabungan semuanya timbulah makna keindahan yang orang lain suka yaitu cinta...

tapi tamu itu diibaratkan seorang lawan jenis yang mencoba masuk tanpa izin pemiliknya. tapi taukah kamu bahwa pemilik hati dan cinta itu bukan kita???
pemilik itu semua itu adalah Allah rabbul a'lamin.
kita hanya seorang pembantu yang harus menurut dalam titah majikanya.
dimana majikan itu memiliki aturan aturan yang jelas ketika ada orang lain hendak memasukinya.
apakah aturan itu??? aturan itu adalah yang bernama syariat agama.

orang yang masuk ke dalam hati kita harus mengikuti aturan aturan yang berlaku,.
orang yang masuk kedalam tanpa izin layak kita usir karena orang itu bukanlh orang baik bukan orang yang berhak untuk menjadi salah satu bagian rumah hati kita.
yang kita sebut sebagai orang belum halal dan haram baginya..
tapi suatu saat yang berhak untuk menjadi salah satu bagian dia akan datang mengikuti syariat agama dan menjadi bagian kehidupan dunia dan akhirat.
Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar