Selamat Datang ---- Welcome to My Blog

“ Jika engkau mencintai seseorang, cintailah dia sekedarnya saja. Karena engkau tidak tahu kapan cinta itu akan lenyap darimu. Jika engkau membenci seseorang, bencilah dia sekedarnya saja. Karena engkau tidak tahu kapan engkau akan bakal mencintainya. “

( HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi & Ibnu Majah dari Abu Hurairah )

Minggu, 26 September 2010

Tangga Cinta



Tangga cinta???
Subhanallah ternyata Cinta itu juga mempunyai tingkatannya ya... Selama ini kita hanya mengenal cinta kepada sesama manusia, terlebih cinta kita kepada Allah SWT.
Menurut Ibnul Qayyim, seorang ulama di abad ke-7, terdapat enam peringkat cinta (maratibul-mahabbah) yaitu,

 Peringkat ke-I dan yang paling tinggi adalah tatayyum, yang merupakan hak Allah semata. 
“ Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangan cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. (QS. Al-Baqarah [2]:165)

 Peringkat ke-2; ‘Isyk yang hanya merupakan hak Rasulullah SAW. cinta yang melahirkan sikap hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohnya , dll. Cinta kita kepada Rasulullah mendorong kita untuk membela agama ini dengan kekuatan yang kita miliki. Demikian juga membela sunnahnya bila sunnahnya diinjak-injak oleh orang lain.
“ Katakanlah jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi SAW.) maka Allah mencinta kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian”. (QS. Ali Imran [3]: 31)

 Peringkat ke-3; Syauq yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. Antara suami-Istri, antara orangtua dan anak, yang membuahkan rasa mawaddah wa rahmah.

 Peringkat ke-4; Shababah yaitu cinta sesame muslim yang melahirkan ukhuwah Islamiyah. Cinta ini menuntut sebuah kesabaran untuk menerima perbedaan dan melihatnya sebagai sebuah hikmah yang berharga. Bila cinta ini ada, insya Allah segala perbedaan bisa disinergiskan. Cinta ini harus dimunculkan sebagai sebentuk upaya untuk menciptakan kenyamanan hubungan dalam tubuh umat Islam.

 Peringkat ke-5; ‘Ithf (simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia. Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untukmenyelamatkan manusia, termasuk pula di dalamnya adalah dakwah.

 Peringkat ke-6 adalah cinta yang paling rendah dan sederhana, yaitu cinta atau keinginan kepada selain manusia: harta benda. Namun, keinginan ini sebatas intifa’ (pendayagunaan/pemanfaatan).cinta jenis ini pula yang sering kali menjerumuskan manusia. Karena sifat harta memang selalu melenakan. Tapi kalau kita cerdas, banyaknya harta benda seharusnya tidak menjadikan kita terlena. Sebaliknya, ia hanya sarana untuk meraih cinta yang sebenarnya yaitu cinta kepada Allah ta’ala.

WaAllahu A'lam bis shawab...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar